Selamat datang kembali di blog saya, kali ini saya akan
meriview sebuah materi kuliah di mata kuliah Psikologi Umum II. Materi yang
saya bahas adalah tentang Teori Belajar Classical Conditioning. Menurut saya
materi ini sangat menarik karena merupakan salah satu cara belajar yang paling
sederhana namun cukup efektif. Langsung saja kita masuk ke materi tersebut
Classical Conditioning
Sebelum
masuk ke Teori classical conditioning kita akan membahas sedikit tentang teori
belajar Behavioristik, karena classical conditioning termasuk ke dalam teori
ini
Teori
belajar behavioristik dikemukakan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. Teori ini akhirnya berkembang menjadi aliran
psikologi yaitu belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan dan praktik pendidikan dan pembelajaran.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar yang permanen. Teori behavioristik adalah sebuah
teori pembelajaran yang memusatkan perilaku yang dapat di amati, sehingga di
definisikan pembelajaran sebagai sesuatu yang sifatnya stabil, perubahan
perilaku yang dapat di amati.
Pavlov adalah salah satu tokoh dari aliran Behaviorisme. Nama lengkap Pavlov adalah
Ivan Petrovich Pavlov, dilahirkan di
Rjasan (Rusia) pada tanggal 18 September 1849. Ivan Pavlov wafat di Leningrad pada tanggal 7 Februari
1936. Eksperimen yang dibuat Pavlov sangat berkembang di bidang psikologi
dimulai ketika ia melakukan studi tentang air ludah dan pencernaan yang kemudian dikenal dengan teori Clasical Conditioning,
sehingga dalam sejarahnya ia dikenal sebagai ilmuan besar Rusia yang berhasil
meraih Nobel pada tahun 1909 dalam lapangan ilmu fisiologi.
Ada bebearapa istilah yang digunakan
oleh Pavlov gunakan dalam eksperimennya ini. Pertama, Unconditined Stimulus (US) yaitu makanan sebagai stimulus
asli yang dapat merangsang anjing untuk mengeluarkan salivanya. kedua, Conditioned Stimulus (CS) yaitu
lonceng yang akan digunakan untuk mengondisikan. Ketiga, (US) di satukan dengan
(CS) dapat menimbulkan adanya Unconditioned Respon (UR). Contohnya makanan yang
dikeluarkan setelah lonceng dibunyikan nmenyebabkan anjing mengeluarkan air
liur. Kemudian karna adanya pembiasaan, hanya dengan lonceng saja(tanpa
makanan) anjing telah mengeluarkan air liur (asosiasi telah terbentuk). Keempat,
Berdasarkan ini, maka CS dapat menimbulkan CR.
Berikut adalah penelitian Ivan Pavlov terhadap seekor anjing
:
- Ketika
anjing lapar, lonceng (Conditioned Stimulus) dibunyikan, 30 detik kemudian
makanan (Unconditioned Stimulus) dikeluarkan, anjing mengeluarkan air liur
(Conditioned Respont).
- Percobaan
diulang-ulang dengan jarak waktu 15 menit.
3. Setelah diulang 32 kali, dengan
bunyi lonceng saja anjing telah mengeluarkan air liur dan bertambah deras
ketika makanan di keluarkan.
Beberapa istilah penting dalam classical
conditioning
1. US (unconditioned stimulus) = stimulus asli
atau netral: Stimulus tidak dikondisikan
yaitu stimulus yang langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat
merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur.
2. UR (unconditioned respons): disebut perilaku
responden (respondent behavior) respon tak bersyarat, yaitu respon yang
muncul dengan hadirnya US, yaitu air liur anjing keluar karen anjing melihat
daging.
3.
CS
(conditioning stimulus): stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang tidak dapat
langsung menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan respon perlu dipasangkan
dengan US secara terus-menerus agar menimbulkan respon. Misalnya bunyi bel akan
menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.
4. CR (conditioning respons): respons bersyarat,
yaitu rerspon yang muncul dengan hadirnya CS, Misalnya: air liur anjing keluar
karena anjing mendengar bel.
Teori
belajar classical conditioning ini walaupun sangat sederhana namun sangat
efektif karena sudah banyak yg menerapkannya. Walau masih banyak kekurangannya.
Mungkin ini saja yang dapat saya review dari materi kuliah ini. Semoga bermanfaat
ilmu yang saya bagikan ini. Terima kasih.
0 komentar:
Posting Komentar