Sabtu, 08 April 2017

Teori Trait Eysenck dan Cattel

0

            Selamat datang kembali ke blog saya. Kali ini saya akan meriview tentang Teori Kepribadian Eysenck dan Cattel. Teori kepribadian mereka membaha tentang Trait merupakan sesuatu yang permanen dari diri seseorang yang merupakan bagiandari kepribadian. Langsung saja kita mebahas Teori Kepribadian ini.
Teori Trait Eysenck dan Cattel
Pertama kita harus berkenalan dengan mereka, siapa sih mereka?
Hans Jurgen Eysenck dilahirkan di Berlin, Jerman, 4 maret 1916. Kedua orangtuanya adalah selebritis yang sangat berharap bahwa Eysenck kelak dapat menjadi seorang aktor. Pada usia  tahun Eysenck terpaksa dibesarkan oleh neneknya karena orangtuanya bercerai. Setelah tamat SMU Hans Eysenck memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar negeri karena ia merasa tidak senang dengan kekuasaan NAZI. Sebagai seorang Yahudi tentu saja kehidupannya terancam. Ia meninggalkan Jerman dan akhirnya menetap di Inggris.
Eyenck  memperkenalkan konsep ekstroversi (introversi-ekstraversi) dan neurotisme (neurotik-stabil) sebagai dua dimensi dasar kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik kepribadian dapat diuraikan berdasarkan dua dimensi tersebut, yang disebutnya dengan “Supertraits”.
Raymond B. Cattell lahir di Staffordshire, Inggris, pada tahun 1905 dan dibesarkan di sebuah kotadi tepi pantai bernama Devonshire. Cattelln adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Masa kecilnya dihabiskan di luar rumah, berlayar, berenang, menelusuri gua, dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjukkan kecintaannya akan laut.
Selanjutnya kita harus tau apa sih itu kepribadian menurut Eysenck dan Cattel?
Eysenck berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Dia juga berpendapat bahwa semua tingkahlaku dipelajari dari lingkungan. Menurutnnya kepribadian adalah keseluruhan pola tingkahlaku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dan lingkungan. Pola tingkahlaku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkahlaku; sektor kognitif (intelligence), sektor konatif (character), sektor afektif (temperament), sektor somatik (constitution).
Cattell mengemukakan pendapatnya mengenai kepribadian, yaitu : “Personality is that which permits a prediction of  what a person will do in a given situation”. Karena, Cattell percaya bahwa kita tidak dapat menentukan suatu kepribadian hingga kita mampu menentukan seluruh konsep yang akan digunakan dalam suatu perilaku (trait). Maksudnya adalah, kepribadian seseorang mampu memprediksi perilaku yang akan dilakukannya dalam situasi tertentu. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik dari luar maupun dalam.
Kalo udah kenal dan tau apa itu kepribadian lalu kita akan masuk ke struktur kepribadian teori mereka.
Menurut Eysenck, kepribadian tersusun dalam suatu hierarki yang memiliki 4 tingkatan berdasarkan tingkat keumumannya, yakni :
1.         Type
            Type (tipe) merupakan kumpulan dari trait. Eysenck membagi tipe menjadi 3 dimensi:
-           Extraersi (E) vs Intraversi
-           Neurotisisme (N) vs Stabilitas Emosional
-           Psikotisme (P) vs Kontrol Impul
            Eysenck menenemukan dan mengolaborasikan tiga tipe tersebut tanpa menyatakan secara eksplisit peluang untuk menemukan dimensi yang lain pada masa yang akan datang. Namun dari pendekatan metodologik yang sangat terbuka, dimana Eysenck menyerap berbagai konsep dari banyak pakar, terkesan penambahan dan penyempurnaan terhadap teorinya sebagai sesuatu yang wajar.
            Masing-masing dimensi diatas memiliki 9 trait, sehingga jumlah ketiganya 27 trait. Hampir semua 35 trait sumber primer dari Cattell sama dengan 27 trait dari Eysenck. Hirarki kebiasaan sangat banyak mungkin ribuan, sedang hirarki respon spesifik tidak terhingga jumlahnya.    
Dimensi kepribadian seseorang dinilai berdasarkan kesesuaian trait orang tersebut. Misalnya,orang yang sangat bertolak belakang dengan trait yang dimiliki oleh ekstraversi artinya ia adalah orang yang introvert, dan sebaliknya.
2.         Trait
            Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan, koleksi respon yang saling berkaitan atau mempunyai persamaan tertentu. Ini adalah disposisi kepribadian yang penting dan permanen.
Teori Big Five:
•           Neuroticism adalah  menilai penyesuaian vs ketidakstabilan emosional.mengidentifikasi individu rentan terhadap tekanan psikologis, ide realistis,keinginan yang berlebihan atau dorongan.
•               Extraversion adalah  menilai kuantitas dan intensitas interaksiinterpersonal,tingkat aktivitas, kebutuhan stimulasi dan kapasitas untuk kesenangan.
•           Openness adalah menilai pencarian proaktif dan apresiasi pengalaman untuk kepentingan diri sendiri, toleransi untuk dan eksplorasi asing.
•           Agreeableness adalah menilai kualitas dari satu orientasi dalam diri sepanjang rangkaian kesatuan dari rasa iba sampai antagonis di dalam pikiran, perasaan dan perbuatan.
•           Conscientiousness adalah menilai tingkat organisasi individu, ketekunan dan motivasi dalam tujuan yang diarahkan oleh perilaku. kontras diandalkan,orang cerewet dengan mereka yang lesu dan ceroboh
-          
3.         Habitual Response
            Kebiasaan tingkah laku atau berfikir, kumpulan respon spesifik, tingkahlaku/fikiran yang muncul kembali nuntuk merespon kejadian yang mirip.
4.         Specific Response
            Respon spesifik, tingkah laku yang secara aktual dapat diamati, yang berfungsi sebagai respon terhadap suatu kejadian.
            Cattell menolak pendapat Allport bahwa traits memiliki kapling eksistensi di sistem neurofisik. Menurutnya, trait merupakan konstruk hipotetik atau imajiner sebagai kesimpulan dari pengamatan objektif terhadap tingkahlaku. Ini sama sekali tidak mengecilkan makna penting traits. Bahkan menurut Cattell trait adalah elemen dasar dari kepribadian yang berperan vital dalam usaha meramalkan tingkahlaku. Ini tampak dari difinisi kepribadian menurut Cattell. Kepribadian adalah struktur kompleks dari traits yang tersusun dalam berbagai kategori, yang memungkinkan prediksi tingkahlaku seseorang dalam situasi tertentu, yang memungkinkan prediksi tingkahlaku seseorang maupun yang abstrak simpulan. Trait dapat diklasifikasi dengan memasuki tiga kategori:
         Kategori Kepemilikan:
Trait Umum-Trait Khusus (Common – Unique Traits)
1.         Trait Umum adalah trait yang dimiliki oleh semua orang, dalam tingkatan-tingkatan tertentu. Misalnya inteligensi, introversi, dan suka berteman. Sifat universal dari trait umum mungkin dilatarbelakangi oleh hereditas manusia yang kurang-lebih sama, dan mereka yang berada pada kelompok budaya yang sama menghadapi pola tekanan sosial yang dimiliki bersama pula. Sudut pandangnya agak berbeda dengan trait umum dari Allport, yang membatasi sifat umum sebagai sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh banyak orang. Cattell mementingkan universalitas, sehingga sifat umum itu dimiliki dalam kadar yang berbeda-beda, sedangkan Allport mementingkan kesamaan sifat sehingga kepemilikannya lebih terbatas pada kelompok tertentu saja.
2.         Trait khusus adalah trait yang dimiliki oleh satu orang saja (bisa juga dimiliki untuk beberapa orang dengan kombinasi antara trait yang berbeda). Sifat unik ini terutama berhubungan dengan interes dan atitud.
Contohnya ada individu yang menyukai laba-laba, sedangkan individu yang lainnya malah tidak menyukai laba-laba dan menyukai serangga lainnya.

         Kategori kedalaman:
Trait permukaan- trait sumber (surface- source traits)
1.         Trait Permukaan adalah sifat yang tampak, yang menjadi tema umum dari beberapa tingkah laku. Misalnya, remaja yang lincah, menyenangkan orang lain, dan merencanakan kegiatan yang menarik, mungkin dapat dikatakan memiliki trait permukaan yang periang (surface traits cheerfulness). Sebaiknya remaja yang senang mengkritik orang lain memandang masa depan selalu suram, dan tampak kelelahan, dikatakan memiliki sifat permukaan depresif.
Misalnya, kita dapat menyimpulkan trait cheerfulness yang dimiliki seorang wanita ketika kita secara berulang-ulang mengobservasi wanita yang senang memberi semangat kepada orang lain, membuat nyaman orang lain
2.         Trait Sumber adalah elemen-elemen dasar yang menjelaskan tingkah laku.  Source traits  merupakan trait yang penting karena source traits merupakan unit dari karakter-karakter yang membangun surface traits. Sifat ini tidak dapat di simpulkan langsung oleh amatan tingkah laku, dan hanya dapat diindentifikasikan memakai analisis faktor. Berbagai trait dicari interkoneksinya atau faktor-faktornya, untuk menentukan unit yang mempengaruhi dan melatarbelakangi trait-trait itu. Trait sumber ini bisa bersifat konstitusional (dibawa sejak lahir, atau bersifat untuk lingkungan (environmental mold)). Menurut Cattell, trait sumber yang ketika berinteraksi dengan lingkungan menjadi trait permukaan, lebih penting dalam pemahaman tingkah laku, sehingga disebut juga dengan trait primer. Jumlah trait sumber jauh lebih kecil di banding jumlah trait permukaan, sehingga lebih ekonomis dalam mendeskripsikan tingkah laku. Berdasarkan asalnya, source trait dapat diklasifikasikan lagi menjadi :
•           Constitutional traits ; karakter yang ada disebabkan oleh kondisi biologis.
Misalnya seorang yang mabuk dapat berperilaku ceroboh, berbicara ngawur.
•           Environment-mold traits ; karakter yang didapatkan karena faktor lingkungan  melalui proses pembelajaran. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai militer menunjukkan perilaku yang berbeda dengan seseorang yang bekerja sebagai musisi jazz
3.         Kategori Modalitas Ekspresi: Trait Kemampuan, Tempramen, Dinamik (Ability-Temperament-Dynamic Traits).
•           Trait Kemampuan: Menentukan keefektifan seseorang dalam usaha mencapai tujuan. Intelligence juga merupakan salah satu contoh dari abilitytraits ini
Contoh: kecedasan.
•           Trait Tempramen: gaya atau irama tingkah laku, sifat yang dapat menggambarkan emosi  dari seseorang secara umum. Sifat ini meliputi cara individu bertingkah laku dan merespon suatu situasi.
Contoh: ketenangan atau gugup, berani, santai, mudah teransang.
•           Trait Dinamik: motivasi atau kekuatan pendorong tingkah laku, sifat atau karakter yang mengendalikan tingkah laku seseorang dan juga berperan dalam emosi, keinginan, maupun ketertarikan seseorang dalam suatu hal.
Contoh: dorongan, interes, dan mengambisi menguasai sesuatu.


Itu adalah teori kepribadian menurut Eysenck dan Cattel. Semoga teman-teman dapat mengabil manfaat dari materi ini. Sampai jumpa lagi di blog saya dan jangan lupa datang lagi. Terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net